Bagi masyarakat di Sumbar kerupuk kulit atau biasa disebut "Karupuak Jangek" menjadi salah satu cemilan atau panganan wajib untuk teman makan nasi.
Tidak heran bila hampir di semua restoran di Sumbar tersedia kerupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau tersebut.
Selain gurih , kriuk dan memiliki cita rasa khas kebanyakan makanan Minang, Karupuak Jangek juga cocok dijadikan oleh-oleh.
Di Sumbar, Karupuak Jangek banyak dihasilkan oleh UKM di berbagai daerah , terbanyak di Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Bukittinggi, serta sebagian ada di Kota Padang.
Hanya saja pemberlakuan pembatasan mobilitas atau PSBB dalam rangka pencegahan pandemi Covid-19 ikut berimbas pada terganggunya produksi UKM termasuk usaha Karupuak Jangek.
Seperti yang terjadi dengan UKM Rizky di Kota Padang milik Benni Afwadi. UKM yang berdiri 15 tahun silam ini mengalami penurunan produksi semenjak 2020 karena Pandemi serta akibat bermunculannya usaha yang sejenis.
Meski saat ini telah dapat memproduksi 100 kantong per tiga hari dan disalurkan ke berbagai toko oleh-oleh, tetap saja UKM yang berada di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah dinilai masih kurang.
Tentunya perlu adanya penguatan di sisi produksi khususnya pada produk yang siap dipasarkan. Penguatan ini antara lain dalam hal desain lay out ruang produksi serta desain kemasan yang menarik pasar.
Hal inilah yang menjadi latar belakang tim pengabdian masyarakat Unand melakukan pembinaan sekaligus penyuluhan terkait desain lay out dan pembuatan kemasan yang menarik di pasar.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas yang beranggotakan Dr. Indri Juliyarsi, Dr. Sri Melia, Ade Sukma, Ph.D, Prof. Tuty Anggraini dan Dr. Ahmad Syafruddin Indrapriyatna melakukan perbaikan terhadap lay-out ruang produksi agar sesuai dengan standar kebersihan pangan.
Di samping itu juga membantu dalam desain dan pembuatan kemasan yang menarik. Kegiatan ini di danai oleh Universitas Andalas melalui LPPM skim Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang Tahun Anggaran 2021.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan di tahun-tahun berikutnya UKM ini dapat menerapkan GMP (Good Manufacturing Prosedure) dan SSOP (Standard System Operational Prosedure) sehingga menghasilkan produk bersih dan menarik.
Tim Pengabdi kepada Masyarakat Unand dan UKM Rizky