Duo F Cake and Pastry pelajari pemasaran digital antisipasi masa pandemi COVID-19 - Triarga.ID | Media Edukasi
arrow_upward

Duo F Cake and Pastry pelajari pemasaran digital antisipasi masa pandemi COVID-19

Jumat, 25 Juni 2021, 16.41 WIB

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus berpandai-pandai mencari celah pemasaran di masa pandemi COVID-19 agar "dapur tetap mengepul" salah satunya dengan mempelajari sistem pemasaran secara digital.

"Penjualan agak terganggu di masa pandemi karena itu harus kreatif mencari celah untuk bisa survive," kata Owner Duo F Cake and Pastry, Rona Meiga Fitria di Padang, Jumat.

Menurutnya salah satu cara adalah dengan meningkatkan kapasitas pelaku UMKM melalui pelatihan-pelatihan yang digelar oleh berbagai pihak.

Pada 23-24 Juni 2021 Digital Entrepreneurship Academy (DEA) bekerjasama dengan Pemkot Padang menggelar pelatihan Digital Entrepreneurship Program Digital Entrepreneur Academy. Pemateri yang hadir diantaranya Asisten Wali Kota bidang Perekonomian Endrizal, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Padang Syuhandra dan Kadis Kominfo Padang, Rudi Rinaldy.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Padang Syuhandra mengatakan peran UMKM dalam penguatan ekosistem ekonomi digital diatur dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 dan UU No 11 th 2020.  

Sementara itu Kadis Kominfo Padang, Rudi Rinaldy mengatakan infrastruktur digital untuk mendukung perdagangan digital(e-commerce). Kominfo Padang menurutnya memberikan free net di berbagai tempat seperti di kantor lurah, mesjid untuk membantu membentuk ekositem digital tersebut.

"Target ke depan adalah UMKM go-digital. Dengan mempelajari tahapan UMKM go online. Kita tahu dalam pendemi ini toko-toko besar seperti Ramayana, Matahari bisa tumbang tapi tidak dengan UMKM. Mereka walau kecil tapi tetap bertumbuh," katanya.

Ia mengatakan saat ini barang import lebih menguasai e commerce di Indonesia karena harganya lebih murah 40-50% dari produk UMKM lokal sejenis, inovasi dan variasi produk yang terus bermunculan, marketplace asing memiliki market intelligence persis pola konsumsi di Indonesia, keunikan produk yang tak diproduksi vendor lokal.

Solusinya UMKM lokal harus busa menciptakan inovasi dan variasi produk dan miliki brand image sendiri. Selain itu perlu disediakan produk yang sesuai dengan selera konsumen serta temukan pasar yang bisa menghargai produk kita sehingga bisa memiliki nilai tinggi.

Sementara perwakilan DEA, Hamdany Bayu dan Alex memberikan materi tentang bisnis model canvas, membuat konten, buat website, google my business, sosial media marketing dan power merchant.

"Kami langsung praktek edit foto dengan metoda canva dan manual edit template," ujar Rona.

Acara yang mematuhi protokol kesehatan itu diikuti 70 orang pelaku UMKM dari 11 kecamatan di Kota Padang. ***