"Hand sanitizer ini dibuat tim guru dan siswa. Awalnya untuk kepentingan internal. Kemudian ditambah untuk keluarga siswa dan masyarakat sekitar. Sekarang untuk Masjid Raya Sumbar juga," kata Kepala SMAK Padang, Nasir di Padang, Jumat.
Menurutnya tim guru dan siswa SMAK Padang tidak kesulitan dalam meracik bahan-bahan menjadi hand sanitizer. Namun persoalannya adalah bahan baku yang sulit didapat.
"Kalau ada bahan baku, kami siap membantu untuk meracik,"ujarnya.
Hand sanitizer racikan siswa SMAK Padang itu selain digunakan oleh jamaah yang akan menunaikan ibadah shalat Jumat, juga bisa dimanfaatkan jamaah yang sholat berjamaah lima waktu di Masjid Raya Sumbar.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengapresiasi upaya SMAK Padang untuk membantu hand sanitizer bagi masyarakat dan tempat ibadah terbesar di Sumbar itu.
Menurutnya produk pembersih tangan pabrikan saat ini mulai sulit didapat, kalaupun ada harganya sudah tidak masuk diakal karena terlalu mahal.
"Peran lembaga pendidikan maupun kesehatan sangat diharapkan pada saat ini untuk mengantisipasi penyebaran coronavirus (COVID-19)," katanya.
Selain SMAK Padang, LL DIKTI wilayah X juga memproduksi hand sanitizer. Hasil produksi bersama Pemprov Sumbar itu rencananya akan dibagikan kepada masyarakat secara gratis.*